Masyarakat
Pedesaan, Pada situasi dan kondisi ini sebagian karakteristik dapat
digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Masyarakat pedesaan
ditandai dengan pemilikkan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa,
yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang sangat kuat yang
hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat , bersedia untuk berkorban
setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat karena
beranggapan bahwa sebagai sesama makhluk sosial hendaknya saling mencintai,
saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan
dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Sedangkan pada
masyarakat perkotaan. Jalan pikiran rasional ,menyebabkan interaksi – interaksi
yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
Pembahasan
Tentang “MASYARAKAT PEKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN”
Ciri - Ciri Masyarakat Desa antara
lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
- Sistem gotong royong, pembagian kerja tidak berdasarkan keahlian
- Cara bertani sangat tradisional dan tidak efisien karena belum mengenal mekanisasi dalam pertanian
- Golongan orang tua dalam masyarakat pedesaan memegang peranan penting
Sedangkan,
Ciri – Ciri Masyarakat Perkotaan sebagai berikut :
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Manusia individual (perorangan). Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
- Jalan pikiran rasional, menyebabkan interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
- pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
- Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
KESIMPULAN
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua
komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan
yang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Masyarakat
Perkotaan tergantung pada Masyarakat Desa dalam memenuhi kebutuhan warganya
akan bahan-bahan pangan, masyarakat desa juga merupakan tenaga kasar pada
jenis-jenis pekerjaan tertentu di perkotaan. Sebaliknya, masyarakat perkotaan
menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh masyarakat desa, masyarakat
kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg
dibutuhkan oleh masyarakat desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar