Kamis, 29 Desember 2011

Stratifikasi dan Status Sosial (Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat)


Peranan pria dan wanita yang dikonstruksi oleh norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat disebut peran gender. Ini artinya, peran gender tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti Halnya peran kodrat (yang akan diuraikan pada bagian berikut dari tulisan ini). Peranan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh seseorang, pria atau wanita pada kedudukan (posisi) tertentu. Jadi, setiap kedudukan dilengkapi dengan seperangkat peranan. Semakin tinggi kedudukan seseorang semakin tinggi pula peranannya, sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang semakin rendah pula peranan yang dapat dijalankannya.
Jadi, Kesetaraan gender bisa diartikan dengan kesamaan kesempatan antara pria dan wanita diberbagai bidang , banyaknya ketimpangan yang dirasakan bias keluar dari bentuknya dengan sosialisasi bahwa dalam mengenai hak perempuan mempunyai posisi yang sama dengan laki-laki meskipun tidak melupakan kodrat dan kewajibannya sebagai perempuan.

Faktor – faktor yang menyebabkan lahirnya stratifikasi dan status sosial
Di dalam masyrakat modern banyak sekali kelompok – kelompok, yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam –macam status. Dalam berbagai kelompok tersebut individu mempunyai pula berbagai macam status. Misalnya, seseorang secara serentak mempunyai setatus sebagai suami, sebagai ayah, sebagai ketua organisasi, sebagai politikus terkemuka dan sebagainya. Biasanya banyak sedikitnya status seseorang dalam masyarakat tergantung dari sosiabilita seseorang.

Stratifikasi dan kelas sosial
Dalam kehidupan pada umumnya stratifikasi dapat dibagi menjadi dua golongan :
1.      Stratifikasi terbuka :
            Anggota kelompok yang satu ada kemungkinan besar untuk berpindah ke kelompok yang lain,artinya dapat menurun ke kelompok yang lebih rendah atau sebaliknya. Contoh : kedudukan Presiden dan Menteri.
2.      Stratifikasi tertutup :
Kemungkinan pindah seorang anggota kelompok dari golongan yang satu ke golongan yang lain kecil sekali, sebab biasanya sistem ini di dasarkan atas keturunan.
Ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai untuk menggolong – golongkan masyarakat ke dalam lapisan sosial adalah sebagai berikut :
1)     Ukuran kekayaan : barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak termasuk ke dalam lapisan sosial teratas.
2)      Ukuran kekuasaan : barang siapa yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas.
3)      Ukuran kehormatan : Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapatkan atau menduduki lapisan sosial teratas. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa besar kepada masyarakat.
4)      Ukuran ilmu pengetahuan : ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar