Kamis, 29 Desember 2011

Rokok di Kalangan Pemuda Indonesia (Pemuda dan Sosialisasi)

Telah terjadi perubahan pada gaya hidup pemuda kita. Karena tidak ada lagi tatanan yang jelas dalam setiap komunikasi dan interaksi personal dalam masyarakat. Sehingga jumlah perokok, terutama perokok di kalangan pemuda terus bertambah, khususnya pemuda di indonesia. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Bila dipahami rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.

KEBIASAAN MEROKOK
Tidak sedikit pekajar yang sudah menjadi pecandu rokok. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya pelajar yang merokok dipinggir jalan. Mereka berpendapat bahwa kalau mereka tidak merokok maka mereka belum dianggap dewasa ataupun tidak gaul. Justru pendapat itulah yang salah, seakan-seakan pendapat yang mereka utarakan adalah pendapat yang masuk akal.
Dibawah ini beberapa faktor penyebab seseorang menjadi perokok:
  1. Lingkungan rumah : Karena adanya salah satu anggota keluarga yang merokok sehingga adanya rasa keingintahuan mencoba rokok
  2. Lingkungan Sekolah : Adanya kecenderungan meniru teman-temannya yang mayorita perokok.  
  3. Lingkungan Masyarakat : Banyaknya orang di sekitar rumah ( di luar rumah ) yang merokok di sembarang tempat.
Masih ada faktor-faktor lain selain faktor lingkungan, yaitu faktor psikologis misalnya :
  1. Kebiasaan (terlepas dari motif positif atau negatif)
  2. Untuk menghasilkan reaksi emosi positif (kenikmatan, dsb)
  3. Untuk mengurangi reaksi emosi negatif (cemas, tegang, dsb)
  4. Alasan sosial (penerimaan kelompok)
  5. Ketergantungan (memenuhi keinginan/ kebutuhan dari dalam diri)
Dampak negative pada merokok adalah
1. Impotensi
Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.
2. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.
3. Gigi berbercak dan nafas bau.
Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.
Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
5. Tulang rapuh
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
6. Depresi
Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.
7. Panutan yang buruk bagi anak.
Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.
8. Kebakaran
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
9. Sirkulasi darah yang buruk
Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.
10. Terkesan bodoh
Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.
Sosialisasi dalam mendemonstrasikan bahaya rokok dengan mengadakan penyuluhan ataupun pembinaan tentang bahaya rokok, asal muasal terbentuknya rokok, dan kandungan dari zat kimia dalam rokok. Dengan cara itu, pemuda ataupun remaja usia dini tidak menyalahgunakan rokok sehingga menjadi pecandu rokok ataupun yang sering disebut (perokok aktif) karena generasi mudalah penerus bangsa jadi sebagai generasi muda harus menciptakan kehidupan yang sehat guna menghindari banyaknya kenakalan remaja seperti halnya “MEROKOK”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar